Thursday, June 30, 2011

Mengenal Terapi Sengat Lebah

Terapi sengat lebah yang lebih dikenal sebagai apipunktur adalah salah satu bentuk modifikasi akupuntur yang populer di dunia, dengan menggunakan jarum sengatan lebah madu.
Konon, terapi sengat lebah ini bisa mengobati setidaknya 500 jenis penyakit, bahkan Terapi Sengat Lebah diklaim bisa meningkatkan konsentrasi dan mengobati kanker payudara.

Asal Terapai Lebah.
Terapi lebah atau disebut juga apiterapi diartikan sebagai pengobatan yang menggunakan berbagai macam produk dari lebah. Terapi lebah dimulai di dataran Tiongkok dan Timur Tengah, khususnya Mesir.

Pengobatan tradisional di Tiongkok memiliki unmur ribuan tahun sebelum pengobatan modern mulai bangkit di Eropa.

Terapi Lebah di Indonesia.
Apiterapi di Indonesia sendiri sudah mulai dilakukan sejak tahun 1980-an. Berbagai penelitian dan pelatihan apiterapi diinformaskan ke tengah masyarakat melalui berbagai cara seperti seminar, loka karya, kursus, publikasi media massa dan praktik terapi lebah berupa sengat lebah.

Penerapan terapi lebah di Indonesia sangat beragam, mulai dari yang tradisional sampai dengan yang modern.
Ada yang menerapkan utuh dan ada yang sebagiannya saja, namun sengat lebahnya tidak digunakan hanya untuk penyakit tertentu saja.
Apiterapi ini bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan, mengobati berbagai macam penyakit terutama dari jenis Apis Mellyfera.

Bahan Untuk Terapi.
Apiterapi mengombinasikan berbagai macam produk lebah dan yang menyertainya, yaitu:

  • Racun lebah (bee venom).

  • Madu (honey).

  • Susu lebah (royal jelly).

  • Propolis (perekat sarang lebah).

  • Sari bunga (pollen).



Kandungan Racun Sengatan Lebah.
Secara keseluruhan, racun sengat lebah terdiri atas 120 komponen kimia aktif, namun baru 40-an yang terdeteksi, diantaranya:

  • 11 peptida.

  • 5 enzim.

  • 3 amine.

  • Karbohidrat.

  • Lemak

  • Asam amino.



Peptida yang paling berperan adalah melittin, apamin, Mast Cell Degranulating Peptida dan adolapin.
Komponen zat tersebut akan berfungsi sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri, antipyretic serta merangsang hormaon ACTH.
Hormon ACTH ini dapat merangsang cortex adrenal untuk memproduksi hormon kortison lebih banyak hyaluronidase dan fosfolipase A.
Hyaluronidase ini berfungsi untuk memecah cairan antar sel sehingga racun lebih cepat menyebar diantara sel, sedangklan fosfolipase A merusak fosfolipid yang menyebabkan kematian sel.

Jenis Lebah Untuk Terapi.
Jenis lebah yang biasa digunakan adalah jenis lebah Autralia dan Italia, yakni jenis Apismelifera yang aman untuk pengobatan, karena kalau selain jenis lebah tersebut, serumnya masih berbahaya. Dan uniknya lagi, sengatan lebah dari jenis ini tidak menyebabkan pembengkakan atau demam.

Titik Sengatan.
Terapi lebah berfungsi untuk mengaktifkan sel-sel sartaf, memperbaiki jaringan sel kulit dan berguna untuk mengatasi sekitar 500 jenis penyakit.
Titik yang digunakan untuk sengatan lebah ini ternyata hampir sama dengan titik akupunktur yaitu pada titik meridian.
Dalam mengobati pasien, sengatan lebah diberikan secara bertahap, tergantung dari tingkat penyakit dan kondisi pasien. Biasanya setelah dilakukan terapi sengatan lebah ini, akan diberikan ramuan herbal sebagai kelanjutan pengobatan setelah pasien di rumah nanti.

No comments:

Post a Comment