Diet Mediterania adalah pola makan dengan ciri khas banyak mengasup asam lemak tak jenuh, terutama yang berasal dari buah zaitun dan minyak zaitun, buah, sayuran, sereal dan produk susu rendah lemak menjadi menu harian. Makan ikan, unggas dan kacang-kacangan hanya sekali dalam sepekan, hanya sedikit daging merah dalam menu.
Contoh dari makanan diet mediterania adalah salad dari Yunani seperti contoh gambar.
Diet ini selalu dihubungkan dengan rendahnya tingkat kematian sebagai hasil dari rendahnya resiko terkena penyakit, diabetes, obesitas serta beberapa kanker.
Diet ini juga mencegah terjadinya penumpukan lemak di perut serta mengatur jumlah lemak/lipid, metabolisme glukosa dan tekanan darah.
Kalau dilihat dari jenis makanan yang selalu mereka konsumsi sehari-hari, dapat disimpulkan bahwa penduduk di kawasn Mediterania tidak punya masalah dengan metabolisme, tingkat kolesterol HDL dan trigliserida yang rendah serta tensi darah yang normal.
Diet Mediterania tidak dikenal orang hingga era 1990-an, padahal Diet mediterania ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter Amerika yang bernama Ancel Keys, yang berpraktek di Salerno, Italia pada tahun 1945.
Jadi jelaslah bahwa diet mediterania sudah ada sejak tahun 1945.
Di Inggris, pola makan ini diperkenalkan pada zaman Renaisans oleh Giacomo Castelvetro melalui bukunya "A Brief Account of th Fruits, Herbs and Vegetables in Italy."
Namun, Castelvetro gagal dalam meyakinkan orang Inggris untuk makan lebih banyak buah dan sayur.
Akhirnya, pada tanggal 17 November 2010, Unesco mengakui pola makan itu sebagai Intangible Cultural Heritage dari Spanyol, Yunani, Italia dan Maroko.
Pengakuan itu tidak hanya sebagai dasar dari bagian sejarah dan latar belakang negara-negara tersebut, namun juga kontribusi diet Mediterania kepada dunia.
No comments:
Post a Comment