Monday, October 17, 2011

Bahaya Makanan Manis pada Anak

Anak-anak memang paling senang mengkonsumsi makanan yang manis. Namun, bila terlalu berlebihan mengkonsumsinya, akan sangat berbahaya bagi kesehatan anak. Tak hanya menyebabkan si kecil terkena obesitas, tapi juga gangguan pada gigi, bahkan diabetes di usia dini.


Sebagai orang tua, terkadang membiarkan anak mengkonsumsi makanan manis.
Ada pepatah yang mengatakan sebagai berikut:
Like mother, like daughter.
Like father, like son.

Hal itu menggambarkan apa yang ada pada diri anak merupakan cerminan dari perilaku orang tuanya. Karena itu, sebaiknya orang tua memberikan contoh yang baik pada anak sedini mungkin dengan tidak mengakrabkan rasa manis berlebih pada setiap kegiatan makan dan minumnya.
Karena rasa manis itu ibarat zat adiktif yang sulit dilepaskan.

Kebiasaan Makan.
Pada umumnya, anak-anak tidak pernah bisa menolak karbohidrat sebagai salah satu sumber zat gizi yang memberikan rasa manis, terutama karbohidrat sederhana seperti gula, madu, atau gula dalam buah.

Coba saja perhatikan, anak-anak begitu mudah terbangkitkan selera makannya hanya dengan menambahkan 1-2 sendok teh gula pasir ke dalam susunya atau minuman lain. Sebaliknya, anak-anak tidak menyukai rasa pahit. Bisa dimaklumi kalau mereka biasanya juga tidak menyukai sayuran karena dalam sayuran terselip rasa pahit.



Meskipun anak tergila-gila pada jenis makanan tadi, sebaiknya orang tua tidak memanjakan mereka dengan memberikan makanan yang justru akan berakibat buruk tersebut.
Kalaupun tak kuasa menolak, cukup sesekali saja, soalnya kendati sebagi sumber kalori, gula dan karbohidrat yang dikonsumsi berlebihan hanya akan menyebabkan gangguan kesehatan di kemudian hari.

Diabetes Dini.
Terkait dengan dampak buruknya terhadap kesehatan anak, saat anak mengkonsumsi makanan atau minuman manis, maka rasa manis itu akan diserap dengan cepat ke dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan kadar hormon insulin.

Selanjutnya, hormon insulin ini akan bekerja menarik gula darah dan lemak dari darah untuk dismpan di jaringan tubuh sebagai persediaan di masa mendatang.

Proses penyimpanan ini jika tidak diimbangi dengan pengeluaran energi, maka akan menyebabkan kenaikan berat badan dan berlebih (over weight), lalu bisa meningkat menjadi kegemukan atau obesity. Ujung-ujungnya adalah akan timbul beragam penyakit, dan salah satunya yang paling mengancam adalah penyakit diabetes.

Tentu semua orang, khususnya orang tua akan bersedih jika anaknya yang masih kecil sudah terkena diabetes bukan?
Maka dari itu, sebaiknya sebagai orang tua ushakan mengatur asupan makanan yang manis-manis, khusunya gula pada anak.Dengan demikian akan terbangun kebiasaan pola makan yang baik sejak dini.

Merusak Gigi.
Selain itu, mengkonsumsi makanan manis yang berlebihan dapat menyebabkan karies gigi.
Karies gigi adalah lubang pada gigi yang disebabkan oleh kuman. Kuman itu bisa tumbuh subur di gigi karena ada makanan tersisa pada gigi.
Kuman sangat senang tinggal pada sisa makanan yang mengandung karbohidrat dan yang manis.

Jika dibandingkan penyakit lain seperti jantung dan diabetes, sakit gigi tampaknya memang ringan. Namun, jika tidak diperhatikan, gigi yang rusak bisa menyebabkan resiko yang lebih berat.
Misalnya saja perawatan yang kurang terhadap gigi anak balita. Akibatnya, gigi akan keropos dan berwarna kehitaman. Jika sudah demikian, anak tidak bisa mengunyah makanan dengan baik.

Setiap kali makan, dia akan merasa sakit dan lama kelamaan dia akan tidak mau makan. Dan kalau sudah tidak mau makan maka orang tua yang akan repot sendiri nantinya.

No comments:

Post a Comment