Sunday, May 1, 2011

Gejala & Pencegahan Kanker Hidung



Kanker hidung mempunyai nama lain kanker nasofaring. Nasofaring merupakan salah satu bagian dari faring (saluran sistem pernapasan). Faring yang disebut juga dengan tekak, merupakan saluran yang berada di antara rongga hidung, rongga mulut dan tenggorokan. Jadi, faring berada di antara tiga saluran tersebut.
Menurut anatominya, faring tersusun atas nasofaring, yaitu saluran yang berhubungan dengan hidung; orofaring, yaitu saluran yang berhubungan dengan mulut; serta laringofaring, yaitu yang berhubungan dengan laring. Kanker hidung sebenarnya merupakan kanker yang berada di daerah nasofaring atau disingkat dengan KNF.

Kanker hidung jauh berbeda dengan kanker lain yang tampak oleh mata, seperti kanker payudara ataupun kanker rahim. Kanker hidung atau kanker nasofaring sulit terlihat dan juga sulit untuk dirasakan. Karena itu, kanker ini sulit terdeteksi pada stadium awal oleh dokter.

Gajala Kanker Hidung
Gejala-gejala awal dari kanker hidung sering tidak disadari oleh pasien maupun dokter, karena deteksi kanker hidung termasuk cukup sulit. Meski demikian, penyakit ini dapat diprediksi dengan gejala-gejala awal kanker hidung secara umum, yaitu:

Gejala pada Hidung
Munculnya sumbatan pada hidung. Sumbatan ini timbul akibat pertumbuhan tumor di dalam rongga nasofaring. Sumbatan ini biasanya dibarengi dengan gangguan penciuman dan adanya ingus yang kental.
Seringnya mimisan atau pendarahan dari hidung. Meskipun jumlah mimisan ini sedikit, namun terjadi berulang-ulang. Mimisan bercampur dengan ingus sehingga berwarna merah jambu atau terdapat garis-garis darah yang halus dalam ingus. Kemungkinan seorang penderita mengalami kanker hidung bila terserang pilek cukup lama, lebih dari satu bulan. Usia penderita di atas 40 tahun, dan tidak mempunyai kelainan pada hidung.

Gejala pada Telinga
Terjadinya gangguan pendengaran misalnya kurang jelas atau sukar mendengar. Telinga seperti berisi cairan yang memenuhinya. Juga muncul suara berdenging di salah satu sisi telinga.

Gejala pada Kelenjar Leher
Sebagian besar penderita kanker hidung mengalami pembesaran kelenjar leher, baik di satu sisi maupun kedua sisi. Pembesaran ini sebenarnya adalah kanker yang telah menyebar, sehingga bila diraba, benjolan tersebut terasa keras dan tidak nyeri.

Gejala-Gejala Tahap Lanjut
Pada kanker hidung tahap lanjut, gejala-gejala di atas akan menimbulkan gangguan pada mata atau penglihatan. Hal ini disebabkan oleh kelumpuhan otot-otot kelopak mata sehingga tidak bisa membuka mata secara normal. Selain itu, pandangan penderita kanker hidung menjadi bias atau mengganda. Hal ini disertai dengan rasa nyeri di kepala yang sangat hebat.
Bila kanker hidung telah menyebar di daerah mulut, penderita akan kesulitan untuk menelan hingga tidak mampu bersuara. Hal ini mengakibatkan kondisi kesehatan fisik penderita menurun secara cepat.
Efek terberat adalah apabila kanker hidung telah menjalar melalui darah dan aliran limfe sel-sel sehingga mengenai organ-organ vital seperti tulang, paru dan hati. Akibatnya, terjadi kerusakan organ seperti nyeri tulang, sesak napas, gangguan pencernaan dan sebagainya. Ketika hal ini terjadi, maka penderita akan sulit untuk disembuhkan.

Penyebab Kanker Hidung
Kanker hidung disebabkan oleh infeksi dari virus Epstein Barr. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh dan berada secara permanen di dalam orofaring, nasofaring, kelenjar parotis hingga kelenjar ludah. Virus ini bisa diaktivasi oleh kebiasaan mengonsumsi ikan asin dalam waktu lama secara terus menerus.
Makanan yang diawetkan seperti asinan merupakan mediator utama yang dapat mengaktifkan virus ini yang mengakibatkan kanker hidung atau kanker nasofaring. Selain itu, ventilasi yang kurang baik, pembakaran dupa, dan obat nyamuk bakar di rumah-rumah juga dianggap berperan besar dalam menjadi mediator virus penyebab kanker tersebut.

Pengobatan Kanker Hidung
Kanker hidung atau kanker nasofaring bersifat radiosensitif. Secara umum penanganan kanker hidung adalah dengan penyinaran dan pemberian obat kanker. Mengapa tidak dilakukan operasi? Anatomi hidung yang sempit dan memanjang, menyulitkan proses operasi. Apalagi hidung berdekatan dengan beberapa organ vital seperti mata dan otak. Hal ini menjadikan pengobatan kanker hidung jarang dilakukan dengan operasi.

Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya kanker hidung, biasakan hidup dengan sehat. Mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar, merutinkan olahraga pagi, hingga menutup hidung ketika berada di daerah yang berpolusi tinggi, merupakan beberapa tindakan pencegahan yang layak untuk dilakukan.

No comments:

Post a Comment