Bukan hanya tangan dan kaki saja yang bisa mengalami kelumpuhan, namun wajah juga bisa lumpuh.
Sebuah sistem yang tidak baik akan menyebabkan timbulnya gangguan, begitu juga dengan sitem saraf pada wajah.
Kelumpuhan pada wajah ini sering disebut dengan Bell's Palsy, terjadi karena adanya pembengkakan pada saraf ke tujuh dan menyebabkan wajah menjadi miring atau moncong.
Sekilas Saraf Wajah.
Tubuh Manusia terdiri atas oragan-oragan tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu.
Agar organ-organ tubuh dapat bekerjasama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi yang dilakukan oleh sitem hormon. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas (kemampuan menerima rangsangan) tubuh.
Saraf pada wajah disebut sebagai saraf ke tujuh (fasialis) dari dua belas saraf cranial. Sedangkan untuk memperngaruhi sensoriknya, sistem saraf yang bekerja ialah saraf ke lima (trigeminus). Saraf Fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik.
Serabut motorik pada saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah, sedangkan serabut sensorik menghantarkan pada persepsi pengecapan bagian anterior lidah.
Secara umum, fungsi saraf fasialis ini mengontrol pergerakan pada wajah.
Matinya Saraf Ketujuh (saraf Fasialis).
Kelainan saraf wajah ketujuh dapat berupa kelumpuhan wajah atau Bell's Palsy. Dampaknya adalah terjadinya kelumpuhan saraf pada salah satu sisi wajah sebelah kiri atau kanan.
Pembengkakan membuat saraf ketujuh tidak bisa berfungsi dengan baik.
Akibatnya, bentuk wajah akan terlihat miring atau mencong.
Pada bagian sisi pada wajah tidak bisa digerakkan. Misalnya saja mata tidak bisa berkedip dan lain sebagainya.
Kesemuanya itu bisa menjadi tanda terjadinya stroke ringan.
Penyakit ini disebabkan:
1. Oleh Virus.
2. Adanya kelainan pada aliran darah yang membuat saraf bagian tepi wajah membengkak dan terjepit sehingga membuat wajah tidak simetris.
Virus selalu ada di sekitar kita dan bisa dihantaekan melalui udara dan bisa menyerang dan menginfeksi siapa saja.
Biasanya saat tubuh kita dalam kondisi lemah secara fisik maupun mental, maka virus dengan mudah bisa merusak jaringan tubuh. Salah satunya bisa menyerang saraf wajah.
Beda Stroke dan Bell's Palsy.
Secara garis besar, gejala Bell's Palsy mirip dengan serangan stroke, yaitu kelumpuhan pada satu sisi wajah pada bagian kanan atau kiri.
Namun, perbedaanya terletak pada sifat kelumpuhannya.
Apabila stroke, kelumpuhan yang terjadi dapat disertai lumpuh pada bagian tubuh lainnya, sedangkan kelumpuhan Bell'a Palsy hanya pada bagian wajah tertentu saja.
Selain itu, timbulnya kelumpuhan ini tidak ada gejala awal serangan karena penyakit ini datang secara tiba-tiba.
Pencegahan Bell's Palsy.
Kelumpuhan Bell's Palsy ini dapat dicegah dengan beberapa langkah, seperti:
1. Jangan membiarkan wajah terkena suhu dingin secara tiba-tiba, misalnya saja tidur dengan menempelkan wajah di lantai kamar yang dingin (ber-AC).
(red,. baca juga Kenali Gangguan Syaraf Akibat AC).
2. Jalani pola hidup sehat.
3. Selalu berpikir positif.
4. Rutin melakukan senam wajah agar jaringan otot di wajah bergerak sehat.
5. Tertawa dan tersenyumlah agar saraf wajah bergerak aktif.
Segeralah Berobat.
Mengingat serangan kelumpuhan berbeda antara penderita yang satu dengan yang lainnya, maka untuk proses penyembuhannya juga berbeda pula.
Bahkan dalam beberapa kasus, proses penyembuhan dapat berlangsung lama lebih dari setahun untuk mengembalikan wajah secara normal.
Oleh karena itu, jangan menunda lagi utnuk memeriksakan diri ke dokter ahli saraf bila terjadi serangan. Jangan biarkan berlama-lama karena akan mempersulit proses penyembuhan nantinya.
No comments:
Post a Comment